SMKN
1 TIRTAJAYA
RELASI
LOGIK DAN FUNGSI GERBANG DASAR
GERBANG
LOGIKA
Di
susun oleh:
Ketua:
Dasti Ratnasari
Anggota:
Nova Fitria
Dyah Yuliana
Kamah
Siti Qurotul Aen
Abdul kholik A.
DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Relasi Logik
Informasi dalam bentuk sinyal 0 dan 1 saling memberikan
kemungkinan hubungan secara logik. Fungsi dasar relasi logik adalah : Fungsi
AND, OR, dan Fungsi NOT. Disamping ketiga fungsi dasar tersebut ada
beberapa fungsi logik yang sering digunakan yaitu : Fungsi EXCLUSIVE OR (
EX-OR ) dan Fungsi EQUIVALENCE. Di dalam Eletronika, fungsi-fungsi
logik diatas dinyatakan dalam bentuk : Simbol, Tabel Kebenaran, Persamaan
Fungsi dan Diagram Sinyal Fungsi Waktu.
“Gerbang logika atau gerbang logik
adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah
satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama
diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan
tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang
memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay). Logika merupakan dasar
dari semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika, kita
membutuhkan operator logika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika,
kita dapat menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan
antara nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu
persamaan logika ataupun proposisi bisa dicari nilai kebenarannya. Tabel
kebenaran pasti mempunyai banyak aplikasi yang dapat diterapkan karena
mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan menggunakan
tabel kebenaran kita dapat mendesain suatu rangkaian logika. Dalam
makalah ini akan dijelaskan bagaimana peran dan kegunaan tabel kebenaran dalam
proses pendesainan suatu rangkaian logika.
Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Semua fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan. Gerbang -gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital.Logika tegangan adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digital apa yang dinamakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan. Kondisi tegangan “ada tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau “berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain “berlogika nol” (0) atau “berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian logika kita menggunakan gerbang-gerbang logika yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Rangkaian digital adalah sistem yang mempresentasikan sinyal sebagai nilai diskrit. Dalam sebuah sirkuit digital,sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive,false).” (Sendra, Smith, Keneth C)
Rangkaian Terpadu (IC) Untuk Gerbang -Gerbang Dasar
“Setelah mengenal gerbang-gerbang dasar yang digunakan dalam teknik digital, bagi para pemula mengkin saja timbul pertanyaan dimana gerbang-gerbang ini dapat diperoleh? Jawabannya mudah sekali, karena gerbang- gerbang ini telah dijual secara luas dipasaran dalam IC tunggal (single chip). Yang perlu diperhatikan sekarang adalah dari jenis apa dan bagaimana penggunaan dari kaki-kaki IC yang telah didapat. Sebenarnya informasi dari IC-IC yang ada dapat dengan mudah ditemukan dalam buku data sheet IC yang sekarang ini banyak dijual. Namun sedikit contoh berikut mungkin akan me mpermudah pencarian. Berikut adalah keterangan mengenai IC-IC yang mengandung gerbang-gerbang logika dasar yang dengan mudah dapat dijumpai dipasaran.
Catatan:
- Ada dua golongan besar IC yang umum digunakan yaitu TTL dan CMOS.
- IC dari jenis TTL memiliki mutu yang relatif lebih baik daripada CMOS dalam hal daya yang dibutuhkan dan kekebalannya akan desah.
- IC TTL membutuhkan catu tegangan sebesar 5 V sedangkan CMOS dapat diberi catu tegangan mulai 8 V sampai 15 V. Hali ini harus diingat benar-benar karena kesalahan pemberian catu akan merusakkan IC.
- Karena adanya perbedaan tegangan catu maka tingkat tegangan logika juga akan berbeda. Untuk TTL logika satu diwakili oleh tegangan sebesar maksimal 5 V sedangkan untuk CMOS diwakili oleh tegangan yang maksimalnya sebesar catu yang diberikan, bila catu yang diberikan adalah 15 V maka logika satu akan diwakili oleh tegangan maksimal sebesar 15 V. Logika pada TTL dan CMOS adalah suatu tegangan yang harganya mendekati nol.
- Untuk TTL nama IC yang biasanya terdiri atas susunan angka dimulai dengan angka 74 atau 54 sedangkan untuk CMOS angka ini diawali dengan 40.”(Ian Robertson Sinclair, Suryawan)
“Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki
fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter
(pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran
dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukan. Membalik
dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena dalam logika tegangan
hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan rendah atau “1” dan “0”, maka membalik
logika tegangan berarti mengubah “1” menjadi "0” atau sebaliknya mengubah
nol menjadi satu. Simbul atau tanda gambar pintu NOT ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.

Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula disebut gate AND ,adalah
suatu rangkaian logika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan
hanya mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND mempunyai dua
atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal
keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus bernilai tinggi.
Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu
input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa
lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang
logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang OR akan memberikan sinyal
keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi,
sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah
jika semua sinyal masukan bernilai rendah.
Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi.
Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR,
atau suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang
NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukanya
bernilai rendah.
Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua
sinyal masukan bernilai rendah atau semua masukan bernilai tinggi atau dengan
kata lain bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal
masukan bernilai sama semua.
Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua
sinyal masukan bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR).
CONTOH PENERAPAN GERBANG LOGIKA
Contoh1: F = A + B.C
Gambar1:
Rangkain gerbang logika.
“Semua rangkaian logika dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu
rangkaian kombinasi (combinational circuit) dan rangkaian berurut (sequential
circuit). Perbedaan kedua jenis rangkaian ini terletak pada sifat keluarannya.
Keluaran suatu rangkaian kombinasi setiap saat hanya ditentukan oleh masukan
yang diberikan saat itu. Keluaran rangkaian berurut pada setiap saat, selain
ditentukan oleh masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan keluaran saat
sebelumnya, jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian berurut tetap
mengingat keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini mempunyai
ingatan (memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini diperoleh
dengan memberikan tundaan waktu pada lintasan balik (umpan balik) dari keluaran
ke masukan. Secara diagram blok, kedua jenis rangkaian logika ini dapat
digambarkan seperti pada Gambar 1.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)
Gambar 3.
Model Umum Rangkaian Logika
(a) Rangkaian Kombinasi
(b) Rangkaian Berurut
PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASI
(b) Rangkaian Berurut
PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASI
“Rangkaian kombinasi mempunyai komponen-komponen masukan, rangkaian
logika, dan keluaran, tanpa umpan balik. Persoalan yang dihadapi dalam
perancangan (design) suatu rangkaian kombinasi adalah memperoleh fungsi
Boole beserta diagram rangkaiannya dalam bentuk susunan gerbang-gerbang.
Seperti telah diterangkan sebelumnya, fungsi Boole merupakan hubungan aljabar
antara masukan dan keluaran yang diinginkan. Langkah pertama dalam merancang
setiap rangkaian logika adalah menentukan apa yang hendak direalisasikan oleh
rangkaian itu yang biasanya dalam bentuk uraian kata-kata (verbal). Berdasarkan
uraian kebutuhan ini ditetapkan jumlah masukan yang dibutuhkan serta jumlah
keluaran yang akan dihasilkan. Masing-masing masukan dan keluaran diberi nama
simbolis. Dengan membuat tabel kebenaran yang menyatakan hubungan masukan dan
keluaran yang diinginkan, maka keluaran sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan
dan disederhanakan dengan cara-cara yang telah diuraikan dalam bab-bab
sebelumnya.
Berdasarkan persamaan yang diperoleh ini, yang merupakan fungsi Boole dari pada rangkaian yang dicari, dapat digambarkan diagram rangkaian logikanya Ada kalanya fungsi Boole yang sudah disederhanakan tersebut masih harus diubah untuk memenuhi kendala yang ada seperti jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah masukan setiap gerbang, waktu perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan waktu), interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian, dan kemampuan setiap gerbang untuk mencatu (drive) gerbang berikutnya. Harga rangkaian logika umumnya dihitung menurut cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya. Ini berkaitan dengan cacah gerbang yang dikemas dalam setiap kemasan.
Gerbang-gerbang logika yang tersedia di pasaran pada umumnya dibuat dengan teknologi rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC). Pemaduan (integrasi) gerbang-gerbang dasar seperti NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR pada umumnya dibuat dalam skala kecil (Small Scale Integration, SSI) yang mengandung 2 sampai 6 gerbang dalam setiap kemasan. Kemasan yang paling banyak digunakan dalam rangkaian logika sederhana berbentuk DIP (Dual- In-line Package), yaitu kemasan dengan pen-pen hubungan ke luar disusun dalam dua baris sejajar. Kemasan gerbang-gerbang dasar umunya mempunyai 14-16 pen, termasuk pen untuk catu daya positif dan nol (Vcc dan Ground). Setiap gerbang dengan 2 masukan membutuhkan 3 pen (1 pen untuk keluaran) sedangkan gerbang 3 masukan dibutuhkan 4 pen. Karena itu, satu kemasan 14 pen dapat menampung hanya 4 gerbang 2 masukan atau 3 gerbang 3 masukan.
Dalam praktek kita sering terpaksa menggunakan gerbang-gerbang yang tersedia di pasaran yang kadang-kadang berbeda dengan kebutuhan rancangan kita. Gerbang yang paling banyak tersedia di pasaran adalah gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan. Umpamanya, dalam rancangan kita membutuhkan gerbang dengan 4 atau 5 masukan dan kita akan mengalami kesulitan memperoleh gerbang seperti itu. Karena itu kita harus mengubah rancangan sedemikian sehingga rancangan itu dapat direalisasikan dengan gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan. Kemampuan pencatuan daya masing-masing gerbang juga membutuhkan perhatian. Setiap gerbang mampu mencatu hanya sejumlah tertentu gerbang lain di keluarannya (disebut sebagai fan-out). Ini berhubungan dengan kemampuan setiap gerbang dalam menyerap dan mencatu arus listrik. Dalam perancangan harus kita yakinkan bahwa tidak ada gerbang yang harus mencatu terlalu banyak gerbang lain di keluarannya. Ini sering membutuhkan modifikasi rangakaian realisasi yang berbeda dari rancangan semula. Mengenai karakteristik elektronik gerbang-gerbang logika dibahas dalam Lampiran A.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)
IMPLEMENTASI RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DENGAN GERBANG NAND
. Gerbang NAND (NOT And)
“Gerbang NAND dan NOR merupakan gerbanguniversal, artinya hanya dengan menggunakan jenisgerbang NAND saja atau NOR sajadapat menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, NOT). Multilevel, artinya: denganmengimplementasikan gerbang NAND atau NOR, akan ada banyak level / tingkatan mulai dari sisitem input sampai kesisi output. Keuntungan pemakaian NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkaian digital adalah dapat mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang terdapat dalam sebuah IC, sehingga menghemat biaya
Gerbang NAND adalah pengembangan
dari gerbang AND. Gerbang ini sebenarnya
adalah gerbang AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT.
Gerbang yang paling sering digunakan untuk membentuk rangkaian kombinasi adalah
gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND dan OR. Dari sisi aplikasi perangkat
luar, gerbang NAND dan NOR lebih umum sehingga gerbang-gerbang tersebut
dikenal sebagai gerbang yang “universal”. Gerbang-gerbang NOT, AND dan OR
dapat di-substitusi ke dalam bentuk NAND saja, dengan hubungan seperti gambar
2.
Gambar 4. Substitusi
Beberapa Gerbang Dasar Menjadi NAND
Rangkaian Asal Rangkaian Dengan NAND saja
Gambar 5,
impelemtasi Gergang NAND
Untuk mendapatkan persamaan dengan menggunakan NAND saja, maka persamaan
asal harus dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga hasil akhir yang didapatkan
adalah persamaan dengan NAND saja. Gerbang NAND sangat banyak di
pakai dalam computer modern dan mengeti pemakaiannya sangat berharga bagi kita,
untuk merancang jaringan gerbang NAND ke NAND, gunakan prosedur tabel
kombinasi untuk ungkapan jumlah hasil kali,
Dalam perancangan logika, gerbang logika siskrit tidak selalu
digunakan ttapi biasanya beisi banyak gerbang, karena itu, biasanya lebih
disukai untuk memanfaatkan satu jenis gerbang, dan bukan campuran beberapa
gerbang untuk alasan ini konversi gerbang digunakan untuk menyatukan suatu
fungsi gerbang tertentu dengan cara mengombinasikan beberapa gerbang yang
bertipe sama, suatu misal implementasi gerbang NAND ke dalam gerbang
NO, gerbang AND dan gerbang OR (Kf Ibrahim, “Tehnik Digital”)
Pertimbangan lain nya dalam impelemtasi fungis boole berkaitan dengan
jenis gate yang digunakan, seringkali di rasakan perlu nya untuk
mengimplimentasikan fungsi boole dengan hanya menggunakan gate-gate NAND saja,
walaupun mungkin tidak merupakan implementasi gate minimum, teknik tersebut
memiliki keuntungan dan keteraturan yang dapat menyederhanakan proses pembuatan
nya di pabrik. (wiliam steling).
Decoder
“Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang
mampu mengubah masukan kode biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian rupa
sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa
kemungkinan kombinasi masukan. Gambar 2.14 memperlihatkan diagram dari
decoder dengan masukam n = 2 dan keluaran m = 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap n
masukan dapat berisi logika 1 atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi dari
masukan atau kode-kode. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya satu dari m
keluaran yang akan aktif (berlogika 1), sedangkan keluaran yang lain adalah
berlogika 0. Beberapa decoder didisain untuk menghasilkan keluaran low pada
keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan aktif sementara
keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif keluaranya, decoder
dapat dibedakan atas “non inverted output” dan “inverted output”. (David
Bucchlah, Wayne McLahan)
Operasi AND (conjuction)
Operasi
AND adalah relasi antara paling sedikit 2 variabel masukan dan
sebuah variabel keluaran. Pernyataan logika dari operasi AND yaitu Apabila
semua masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika
salah satu masukannya berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “0”.
Berikut gambar 4 bentuk pernyataan terhadap operasi AND :
Operasi OR (disconjuction)
Operasi OR adalah relasi antara paling sedikit 2 variabel
masukan dan sebuah keluaran. Pernyataan logika dari operasi OR : Apabila salah
satu masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika
semua masukan berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “0”.
Operasi NOT (Negation)
Operasi NOT adalah membalik sebuah variabel biner, misalnya
jika masukannya adalah 0 maka keluarannya adalah 1. Pernyataan logika dari
gerbang NOT : Apabila masukan berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik
“1”, dan jika semua masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “0”.